Mengenal Camera (Teknik Dasar fotografi part.I)

KAMERA


Kamera merupakan alat perekam gambar atawa kotak kedap cahaya. Didalamnya terdapat sebuah lensa yang mampu menerima cahaya dari sebuah objek yang kemudian direkam dengan alat pekat cahaya atau film.

Emapt hal yang paling penting untuk diperhatikan dalam setiap pemotretan, yaitu kecepatan rana, bukaan diafragma, dan penemu jarak atau focus. Kemampuan pemotret menggunakan ketiga kontrol kamera tersebut akan sangat mempengaruhi hasil foto. Kecepatan rana dan bukaan diafragma dapat mempengaruhi pencahayaan dan ketajaman hasil foto.

-Kecepatan Rana-

Kecepatan rana adalah rentang waktu sebuah rana membuka pada saat pemotretan. Kecepatan rana tinggi – misalnya 1/500 detik-biasanya digunakan untuk membekukan gerakan cepat, misalnya peristiwa olahraga. Sedangkan rana rendah-misalnya 1/15 detik- tidak dapat membekukan gerakan. Walaupun demikian, kecepatan ini masih dapat digunakan untuk memotret benda bergerak menyamping dengan teknik panning.

-Diafragma-

Bukaan diafragma adalah lubang lensa tempat sinar masuk ke dalam kamera. Besar kecilnya dapat diatur. Besar bukaan diafragma penting untuk mengontrol pencahayaan dan ruang tajam. Bukaan diafragma besar memasukkan lebih banyak cahaya dan memberi ruang tajam yang lebih sempit. Sebaliknya, bukaan diafragma kecil memasukkan sedikit cahaya dan memberi ruang tajam yang luas. Besar bukaan diafragma dinyatakan dalam angka f (kecil) ; disebut pula f stop. Sebagai pedoman, angka kecil menandakan bukaan besar; angka besar menandakan bukaan kecil. Urutan angka diafragma atawa f ini menggambarkan besar bukaan : f:1,4; f:2; f:2,8; f:4; f:5,6; f:8; f:11; f:16; f:22. Setiap bukaan – dari f:22 sampai f:1,4 – meneruskan cahaya dua kali lebih banyak daripada angka f sebelumnya. Angka-angka diafragma tersebut mempengaruhi ruang tajam atau jarak antara objek yang terdekat dengan yang terjauh.

-Ruang tajam-
Ruang tajam adalah jarak terdekat dan terjauh yang masih berada dalam rentang focus.

-Fokus-

Fokus adalah pertemuan berkas sinar atau cahaya melalui lensa setelah berbias atau dipantulkan. Fokus juga bisa diartikan sebagai gambaran tajam atau kejelasan suatu objek pemotretan.

-ISO-

ISO adalah simulasi dari ASA pada kamera film. ASA 100, ASA 400, dsb disimulasikan dengan ISO 100, ISO 400, dsb. Makin tinggi ISO, maka akan semakin peka terhadap cahaya. Namun ISO yang tinggi akan menghasilkan foto yang grainy atau berbintik-bintik. Kita tidak perlu mengganti film untuk kepekaan yang berbeda, tentu saja. Jika kita mengatur secara otomatis, kamera akan menyesuaikan dengan kondisi yang dianggap optimal. Pada siang hari, bisa saja ISO yang digunakan 64, meski setting manual untuk itu tidak ada.

Pada kamera saku digital saya, ada beberapa pengaturan: 100, 400, 800, 1600, 3200, 6400, dan 10000. Umumnya kamera digital hanya sampai ISO 800 atau maksimal 3200. Lebih dari 800, seringkali hasilnya memang sangat kasar. Berhati-hatilah jika menggunakan ISO yang tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar